elektrikaldalam instalasi penerangan, Instalasi tenaga, Instalasi Panel Hubung Bagi 1. Gunter G Seip, (2000). Electrical Installations Handbook 2. WE Steward & J Watkins, Modern Wiring Practice 3. Muhaimin, (2001). Teknologi Pencahayaan. 4. Wlliam & Richard, (1997) Mechanical and Eelctrikal systems in Building. 6. KD3.1. Memahami Instalasi Tenaga Listrik Satu Fasa Test 1. Tertulis 1.1. Soal Test tertulis 1.2. Lembar jawaban tes tertulis Indikator Sub Indikator Jenis Tes tulis Jmlh butir Memahami fungsi dan cara kerja MCB Pilihan ganda 2 3. Keterampilan 4.1. Menerapkan Instalasi Tenaga Listrik Satu Fasa 1. Observasi 1.1. Lembar Penilaian a. LKPD 2. Remedial INSTALASIPENERANGAN. listrik 1 fasa PUIL (PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK) TENTANG PERATURAN-PERATURAN YANG dibungkus isolator dari PVC (poli vinil clorida) Macam-macam Warna Isolasi Kawat NYA Ketentuan Warna Isolasi untuk Listrik 3 Fasa • Merah : dan untuk pipa instalasi KOMPONEN INSTALASI. SAKELAR. Sebagai penghubung dan pemutus PengasutanMotor Induksi Tiga Phasa Pada Pengembangan Instalasi Tenaga dan Instalasi Penerangan Di Bengkel Listrik. POLITEKNOLOGI No. 2 MEI, 14(2). Mereduksi Kedip Tegangan Akibat Pengasutan Motor Listrik3 phase tidak bisa dihasilkan dengan menggabungkan 3 buah sumber listrik 1 phase. Pada listrik 3 phase, setiap phase membentuk sudut 120 derajat satu sama lain. Sedangkan bila 3 sumber dihubungkan, ketiga sumber akan memiliki fasa yang sama. Bila menghubkan ke 3 fasa, maka listrik akan mengalami short. Dc4at. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan SMK NEGERI 2 SRAGEN Program Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik IPL Kelas Semester XII Gasal Alokasi Waktu 4 x 6 JP Pertemuan 1 4 A. Kompetensi Inti 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar Mengimplementasi pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri Menggabungkan pemasangan komponen dan sirkit instalasi penerangan tegangan rendah 3 fasa yang digunakan untuk bangunan industri C. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan instalasi penerangan tegangan 3 fasa Menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa Menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan Menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa D. Tujuan Pembelajaran Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan instalasi penerangan 3 fasa Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan sistem tegangan 3 fasa pada instalasi penerangan Dengan disediakan peralatan gambar, peserta didik dapat menerapkan komponen instalasi penerangan tegangan 3 fasa E. Materi Ajar Memahami Instalasi Penerangan 3 fasa Sebelum kita mempelajari PHB 3 Fasa terlebih dahulu kita mengetahui jaringan tiga fasa dikarenakan pemasangan jaringan tiga fasa lain halnya dengan jaringan satu fasa. Kelainan tersebut terletak pada Untuk jaringan 1 fasa cukup pemasangannya dengan fasa dan nol 0 atau P dan N dan dibedakan dengan warna kawat berlainan yang biasanya warna merah dan hitam diperlengkapi kawat massa warna hijau setrip kuning Untuk jaringan tiga fasa di bedakan dengan dengan huruf  Fasa R, kawat hantarannya warna merah  Fasa S, kawat hantarannya warna kuning  Fasa T, kawat hantarannya warna biru  Kawat nol warna hitam, kawat massa warna hijau setrip kuning. Pemakaian listrik 3 fasa untuk perumahan biasa jarang ditemukan kecuali perumahan- perumahan, pabrik-pabrik, serta bengkel-bengkel industry. Untuk pemakaian arusnya menggunakan PHB tiga fasa papan hubung bagi tiga fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih. Skema PHB 3 fasa dapat dilihat pada gambar Adapun aturan aturan pembagian beban sebagai berikut 1. Untuk instalasi tiga fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas fasanya. 2. Instalasi ruangan yang memerlukan aliran listrik dengan ganggun sekecil mungkin, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian titik akhir dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. 3. Penerangan ruangan dengan lebih dari 6 titik lampu, penerangan harus dibagi sekurang-kurangnya dua kelompok dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. Grup atau golongan-golongan adalah campuran golongan-golongan titik titik lampu dan golongan-golongan kontak-kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan selain dari itu mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak itu dapat dihubungkan bersamaan suatu alat pemakai yang lebih besar, seperti dapur-dapur pemanas berpancar kecil. Cara menentukan keseimbangan beban dilakukan dengan menghitung jumlah beban tiap kelompok kemudian dimasukkan ketiap fasenya sehingga diperoleh keseimbangan, sebisa mungkin dibuat tiap fasenya menggunakan daya yang sama hampir sama. Pada jaringan tiga fasa, untuk pendistribusian beban harus dibuat seimbang mungkin antara fasa dengan fasa. Dasarnya dalam setiap pembangkitan tenaga listrik tiga fasa, dalam generatornya terdapat kumparan fasa R, fasa S dan fasa T. kumparan – kumparan tersebut mempunyai kapasitas beban yang sama atau kuat arus yang ditimbulkan oleh tiap fasa sama besarnya. Perlengkapan Perangkat Hubung Bagi PHB 3 Fasa Untuk pemakaian tenaga listrik system pembagianya arusnya berbeda dengan pembagian arus pada rumah biasa untuk itu dipergunakan PHB 3 Fasa yang terdiri dari satu grup atau lebih. Perelngkapan PHB 3 Fasa terdiri dari. 1 Rumah PHB 2 Sakelar penghubung Utama 3 Sekering utama 4 Rel pembagi 5 Sakelar pembagi 6 Sekering pembagi 7 Sambungan tanah grounding 8 Perlengkapan alat ukur listrik. Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiir atas pembangkitan generator, transmisi penghantar, pemindahan daya transformator. Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah. 1 MCBMiniature Circuit Breaker Alat pengaman arus lebih adalah pemutus sirkit mini yang selanjutnya disebut MCB. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet. 2 GFitting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu dengan kawat hantaran instlasi secara aman. 3 Stop kontak adalah suatu piranti dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik. Macam dan jenis stop kontak di pasaran ada 2 jenis, yaitu stop kontak 1 fasa dan stop kontak 3 fasa. 4 Sakelar berfungsi sebagai piranti untuk menghubung atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakaibeban. 5 Steker atau staker atau sering disebut juga colokan listriktusuk kontak, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubung alat listrik dengan aliran listrik,ditancap pada kenal stp kontak sehingga alat listrik itu dapat digunakan 6. Kotak sekering Fungsi kotak sekering adalah sebagai tempat pembagi listrik disamping sebagai pengaman dalam instalasi rumahbanguna F. ModelMetode Pembelajaran 100% found this document useful 2 votes2K views4 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes2K views4 pagesMemahami Instalasi Tenaga Listrik 3 FasaJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kata Pfgadarao 4 Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Sfka 6 4 Pfraolaoiao Jostagasj Gjstrjh Pfofraoiao Sjia Basa Eaoiuoao Ifcuoi A. PFUAOLAOIAO JO\SAGA\J GJ\SUJH PFOFUAOIAO SJIA BA\A EAOIVOAO IFCVOI Jostagasj gjstrjh kfrupahao hfijatao atau prnsfs pfoyagurao arus gjstrjh cj cagak ataupuo cj guar eaoiuoao. Paca casaroya, aturao yaoi efrhajtao cfoiao tfhojh gjstrjh cj Jocnofsja tfrlaotuk cagak pfrsyaratao ukuk jostagasj gjstrjh PVJG. Cfoiao cfkjhjao, raolaoiao jostagasj gjstrjh marus kfkfoumj hftfotuao PVJG 5011 cao pfraturao yaoi tfrhajt cagak cnhukfo sfpfrtj Vocaoi-Vocaoi Onknr 1= Samuo 1 tfotaoi Dasa Hnostruhsj cao Pfraturao Pfkfrjotao Onknr 61 Samuo 16 tfotaoi Vsama Pfouodaoi Sfoaia Gjstrjh. Pfrsyaratao Vkuk Jostagasj Gjstrjh PVJG kfrupahao staocar yaoi efrjsj hukpugao-hukpugao hftfotuao tfotaoi jostagasj gjstrjh eaoiuoao. Suduaooya kfoyaoihut hfsfgakatao kaousja cao tfroah tfrmacap eamaya gjstrjh. \fgajo jtu, duia hfakaoao jostagasj gjstrjh efsfrta pfrgfoihapaooya cao eaoiuoao sfrta jsjoya tfrmacap hfeaharao ahjeat gjstrjh cao pfrgjocuoiao gjoihuoiao. 1. Bahtnr-Bahtnr Pfraolaoiao Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Aca efefrapa bahtnr yaoi marus cjpfrmatjhao cagak pfraolaoiao jostagasj pfofraoiao gjstrjh, yajtu hnocjsj eaoiuoiao, sjkeng gjstrjh, iakear jostagasj gjstrjh pfofraoiao, dukgam cao hfhuatao gakpu, dukgam hfgnkpnh paca jostagasj gjstrjh, sfrta pfoakpaoi hawat cao uhurao pfoiakao/sfhrjoi. a. Hnocjsj Eaoiuoao Hnocjsj eaoiuoao efrpfoiarum tfrmacap pfkasaoiao jostagasj pfofraoiao. Kjsagoya, efrhajtao cfoiao pfoiiuoaao pjpa uojno atau PRL. Pfkasaoiao hnkpnofo gjstrjh, sfpfrtj pjpa capat cjpasaoi atau cjtaoak cj cagak tfkenh sfmjoiia jostagasj tjcah tfrgjmat. \fgajo pjpa PRL, hnkpnofo yaoi capat cjtaoak cagak tfkenh aotara gajo sahfgar cao stnphnotah. e. \jkeng Gjstrjh Pfraolaoiao jostagasj gjstrjh capat cjsadjhao cagak efotuh sjkeng. \jkeng gjstrjh cjiuoahao uotuh kfkpfrkucam cagak kfkeala iakear eaiao paca jostagasj gjstrjh pfofraoiao. Efefrapa sjkeng hnkpnofo yaoi cjiuoahao paca iakear eaiao jostagasj gjstrjh capat cjgjmat paca taefg efrjhut. Saefg \jkeng-\jkeng Hnkpnofo paca Jostagasj Gjstrjh On. Hnkpnofo \jkeng 1. Hawat ong hawat tjcah efrtfiaoiao 5. Hawat mueuoi hawat basa sftfgam hfguar carj sahfgar <. Hawat basa hawat efrtfiaoiao On. Hnkpnofo \jkeng 3. Pfoimaotar cua haefg 6. Pfoimaotar tjia haefg 2. Gakpu pjdar atau 9. Gakpu SG =. \ahfgar tuoiiag . \ahfgar iaoca 10. \ahfgar sfrj 11. \ahfgar tuhar 15 \tnp Hnotah atau 1<. \tnp hnotah efrarcf atau tfrmueuoi cfoiao pfkeukjao atau irnuoc 13. \tnp hnotah taopa arcf l. Iakear Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Iakear kfrupahao eamasa tfhojh yaoi cjwuduchao cagak hfsfpahatao sjkeng, Iakear capat efrupa iakear shft, iakear pfrspfhtjb, iakear prnyfhsj, iakear cfoam, cao iakear sjtuasj. Kjsagoya, iakear cfoam ruaoiao atau eaoiuoao rukam ifcuoi yaoi ahao cjpasaoi jostagasj capat cjiakear kfoiiuoahao gakeaoi-gakeaoi sjkeng-sjkeng yaoi efrgahu uotuh jostagasj gjstrjh. c. Dukgam cao Hfhuatao Gakpu \ftjap ruaoiao kfkfrguhao dukgam cao hfhuatao gakpu yaoi efrefca-efca. Dukgam cao hfhuatao gakpu yaoi cjeutumhao ngfm suatu ruaoiao cjpfoiarumj ngfm efefrapa bahtnr, yajtu sfeaiaj efrjhut 4 1. Suduao pfoiiuoaao ruaoiao, kjsagoya ruaoi taku, hakar kacj, hakar tjcur, cao ruaoi kahao. \ftjap dfojs ruaoiao tfotuoya kfkpuoyaj hfeutumao huat pfofraoiao yaoi efrefca-efca. 5. Guas cao uhurao carj ruaoiao. \fkahjo guas uhurao suatu ruaoiao, sfkahjo eaoyah dukgam gakpu yaoi cjpfrguhao. <. Dfojs gakpu yaoi cjiuoahao cagak sjstfk pfofraoiaooya. 3. Hfacaao cjocjoi carj ruaoiao tfrhajt hfkakpuao pfoyfrapao cao pfkaotugao lamaya. f. Dukgam Hfgnkpnh paca Jostagasj Gjstrjh Pfraturao Vkuk Jostagasj Gjstrjh PVJG kfoyatahao eamwa jostagasj pfofraoiao marus cjeaij hf cagak hfgnkpnh-hfgnkpnh. \ftjap hfgnkpnh marus cjakaohao sflara tfrpjsam cfoiao pfoiakao arus gfejm sfhrjoi cao sahfgar. Dukgam tjtjh-tjtjh pfoiakejg arus sfpfrtj gakpu cao stnp hnotah pagjoi eaoyah 10 tjtjh uotuh sftjap hfgnkpnh. b. Pfoakpaoi Hawat cao Vhurao \fhrjoi Huat arus cjsfsuajhao uotuh sftjap guas pfoakpaoi hawat pfoimaotar. \fgajo jtu, huat arus duia cjsfsuajhao cfoiao uhurao sfhrjoi yaoi cjpfrguhao. 5. Pfragatao cao Eamao cagak Jostagasj Pfofraoiao Gjstrjh Pfkasaoiao jostagasj gjstrjh kfkfrguhao pfragatao gjstrjh uotuh kfkpfrkucam pfhfrdaao sfmjoiia tjcah kfrusah hnkpnofo. \fgajo kfkpfrsjaphao pfragatao gjstrjh, pfhfrda yaoi ahao kfoijostagasj gjstrjh marus kfoiftamuj aturao-aturao yaoi kfoyaoihut hfsfgakatao hfrda. \ftfgam hnkpnofo gjstrjh, pfragatao gjstrjh, cao hfsfgakatao hfrda cjhuasagj kaha jostagasj gjstrjh capat cjgahuhao cfoiao akao. Efefrapa agat cao eamao uotuh jostagasj pfofraoiao gjstrjh, yajtu pfoimaotar, Kjojaturf Ljrlujt Erfahfr KLE gakpu, sahfgar, cao stnphnotah. a. Pfoimaotar Pfoimaotar kfrupahao hnkpnofo gjstrjh yaoi cjiuoahao sfeaiaj pfoimueuoi aotara cua hnkpnofo satu cfoiao yaoi gajooya uotuh kfoiagjrhao arus gjstrjh. Aca cua dfojs pfoimaotar gjstrjh, yajtu hawat pfoimaotar cao haefg. 1 Hawat Pfoimaotar Hawat pfoimaotar kfrupahao pfoimaotar yaoi tfreuat carj gniak, tftapj tjcah cjefrj jsngasj. Lnotnmoya acagam hawat irnuocjoi paca jostagasj pfoaoihag pftjr atau hawat pfoimaotar paca sjstfk traoskjsj gjstrjh tfiaoiao kfofoiam cao tjoiij PGO. 5 Haefg Haefg kfrupahao pfoimaotar yaoi tfreuoihur jsngasj. Haefg aca yaoi efrjotj tuoiiag atau eaoyah, aca yaoi hahu atau efrsfraeut, aca yaoi cjpasaoi cj ucara atau cj cagak taoam, sfrta pfoiiuoaaooya sfsuaj cfoiao hnocjsj pfkasaoiaooya. Dfojs-dfojs haefg, yajtu haefg OIA, haefg OZA, haefg OZK, haefg OZZ, haefg O5]Z, cao haefg OZBIeZ. a. Haefg OIA Haefg OIA cjeuat carj tfkeaia yaoi cjgapjsj cfoiao fkajg. Jotj OIA cjeuat carj sfeuam hawat pfdag sfmjoiia capat kfodacj hahj. Haefg OIA cjduag cagak efotuh iuguoiao rng. \ftjap iuguoiao OIA paodaoioya 100 k. Iuguoiao haefg tfrsfeut cjeuoihus hfrtas tamao gfkeap uotuh kfoijocarj hfrusahao cagak traospnrtasj atau pfoyjkpaoao. e. Haefg OZA Haefg OZA maoya kfkjgjhj satu pfoimaotar efrefotuh pfdag. Haefg OZA kjrjp cfoiao haefg OIA. Maria haefg OZA gfejm kuram djha cjeaocjoihao cfoiao haefg OIA. Haefg OZA capat cjpasaoi paca tfkpat efrajr atau easam. \fgajo jtu, haefg OZA duia capat cjkasuhhao hf cagak pjpa atau hnocujt dfojs PRL atau sagurao tfrtutup sfmjoiiao tjcah kucam kfodacj sasarao ijijtao tjhus cao apaejga aca jsngasj yaoi tfrhfgupas tjcah tfrsfotum gaoisuoi ngfm nraoi. RPP MEMASANG INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah SMK NEGERI 2 DEPOK Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Kelas/Semester XI / 1 Pertemuan ke 1 - 3 Alokasi Waktu 4 Jam Pelajaran 45 Menit Standar Kompetensi Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Bertingkat Kompetensi Dasar Merencanakan Panel Hubung Bagi 3 fase Instalasi Tenaga Listrik Indikator 1. Menjelaskan 3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik berdasarkan fungsinya 2. Memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5. Membuat gambar perencanaan PHB distribusi daya yang dapat menyalurkan tenaga listrik ke 5 buah motor listrik jika diberikan data-data sesuai dengan name plate masing – masing. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa kelas XI akan dapat menjelaskan 3 jenis PHB pada Instalasi tenaga listrik dengan benar 80% berdasarkan fungsinya 2. Siswa kelas XI akan dapat memilih motor listrik 3 fasa sesuai kebutuhan jika diberikan diberikan data-data pendukung 3. Siswa kelas XI akan dapat menghitung ukuran pengaman untuk digunakan pada perencanaan instalasi kendali motor listrik 3 fasa dengan kendali elektromagnetik sesuai dengan data pada name plate 4. Siswa kelas XI akan dapat menentukan ukuran penampang kabel untuk instalasi PHB 3 fasa pada instalasi tenaga berdasarkan tabel data Kabel SPLN 5. Siswa kelas XI akan dapat membuat gambar perencanaan PHB distribusi daya yang dapat menyalurkan tenaga listrik ke 5 buah motor listrik jika diberikan data-data sesuai dengan name plate masing – masing. I. Materi Pembelajaran 1 Papan Penghubung dan Pembagi 2 Instalasi Tenaga Listrik 3 Perencanaan Instalasi tenaga 4 Komponen-komponen instalasi tenaga listrik 5 Cara Kerja motor-motor listrik 3 phasa III. Metode Pembelajaran 1 Ceramah 2 Diskusi 3 penugasan Individu Pertemuan 1 IV. Langkah-langkah pembelajaran skenario Pendahuluan menit Memotivasi siswa dengan menceritakan penggunaan PHB, pada bangunan atau gedung yang memerlukan tenaga listrik Menjelaskan SK dan KD serta tujuan pembelajaran Kegiatan Inti menit 1. Menjelaskan 3 jenis PHB berdasarkan fungsinya 2. Guru memberikan beberapa gambar PHB dengan power point 3. Siswa mengamati dan mengelompokan kedalam jenis – jenis PHB sesuai yang telah dijelaskan oleh guru 4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 5. Siswa di beri kesempatan untuk bertanya untuk materi yang belum jelas 6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain yang dapat menjawab pertanyaaan yang di ajukan oleh siswa lain 7. Guru memberikan apresiasi terhadap jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh siswa Kegiatan Akhir ä menit 1. Memberikan Tugas Untuk mencari jenis – jenis PHB melalui internet atau media majalah atau foto-foto 2. Penutupan pembelajaran V. Alat , Bahan dan sumber belajar 1. Alat LCD Laptop 2. Bahan Gambar-gambar Panel PHB instalasi tenaga listrik 3. Sumber Belajar PUIL 2000 Ir. Imam Sugandi Dkk, 2001,Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah berdasarkan PUIL 2000, Jakarta Yayasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik Prih sumarjati Dkk, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid I, II, III , Jakarta Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional Sariadi Dkk, 1999, Instalasi listrik industri, Bandung, Angkasa Penilaian 1. Tugas mandiri tak terstruktur 2. Test tertulis Soal - Soal Isilah Pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan jelas ! 1. Jelaskan berdasarkan fungsinya untuk jenis – jenis PHB di bawah ini a. PHB Daya b. PHB distribusi Daya, c. PHB Kontaktor/ Kontrol 2. Sebuah mesin perkakas memerlukan gerak putar, dengan data – data sebagai berikut ; a. Putaran n = 1500 rpm, b. Momen Putar M = 5,968 kgm, c. Rendemen Motor  = 80 % Motor listrik yang dibutuhkan harus mempunyai daya sebesar ? hitung 3. Diberikan data – data motor listrik 3 fasa sesuai dengan nama plate sebagai berikut a. Motor 3 fasa , b. P daya = 10 HP c. V Tegangan = 380 V d. In Arus Nominal = 19,6 Amp e. Ist Arus asut = 650 % Berapakah besar ukuran pengaman yang dapat digunakan untuk kondisi motor listrik tersebut di atas ? 4. Sebuah motor 3 fasa dengan data-data sebagai berikut ; a. Motor 3 fasa b. In Arus Nominal 15 Amp Berapakah penampang kabel yang dipakai berdasarkan tabel SPLN ? 5. Buatlah gambar diagram pembagian kelompok distribusi daya untuk mengalirkan tenaga listrik yang mensuplai 5 buah motor listrik dengan data-data sebagai berikut ; a. Motor listrik dengan 30 HP b. Motor listrik dengan 15 HP c. Motor Listrik dengan 15 HP d. Motor Listrik dengan 20 HP e. Motor Listrik dengan 10 HP KUNCI JAWABAN ! 1. Jenis – jenis PHB berdasarkan fungsinya a. PHB Daya ialah tempat menyalurkan dan mendistribusikan tenaga lsitrik dari pusat listrik ke PHB distribusi b. PHB Distribusi daya ialah tempat menyalurkan tenaga listrik dari PHB daya ke beban pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan c. PHB Kontaktor ialah PHB yang khusus dibuat untuk menempatkan komponen-komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga 2. Motor Listrik yang dibutuhkan harus mempunyai daya sebesar ; 3. Ukuran pengaman yang digunakan sebesar ; Besarnya Penampang kabel yang sesuai adalah ;… 125% x 15 = 18,75 Amp. Berdasarkan tabel SPLN maka diameter yang digunakan sebesar mm2 5. Gambar Skema VII. Skor penilaian I. Jenis Soal Tertulis skor Nilai Maksimal = 10 1. Jika MenJawab dan Benar 3 skor = 2 Jika MenJawab dan Benar 2 skor = 1,2 Jika Menjawab dan Benar 1 skor = Jika Menjawan salah diberi Skor = 0 2. Jawaban Benar skor = 2 3. Jawaban Benar skor = 2 4. Jawaban Benar skor = 2 5. Jawaban Benar skor = 2 II jenis Penugasan skor Nilai maksimal = 10 Total SKOR Nilai AKHIR = Test Tertulis + Nilai penugasan / 2 • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB 3. Adanya Lampu Indikator • PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator 2 Adanya Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga • Gambar 3 Dicirikan 1. danya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator 2. Adanya Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB • PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 1. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital • Adanya Pembata Arus MCB • Adanya Lampu Indikator • PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan • Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus 3. Adanya pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga • Gambar 3 Dicirikan 1. danya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB 3. Adanya Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 1. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 2. Adanya tombol – tombol 3. Adanya lampu indicator 4. alat- alat pengendalian lainnya • PHB DAYA adalah berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat listrik ke PHB DISTRIBUSI DAYA Gambar 1 Di Cirikan 1. Adanya alat ukur PLN baik analog maupun digital 2. Adanya Pembata Arus MCB i. Adanya Lampu Indikator PHB DISTRIBUSI DAYA adalah berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari PHB DAYA ke beban Pemakai instalasi tenaga dan instalasi penerangan Gambar 2 Dicirikan 1. Adanya Lampu Indikator Saklar Pemutus Arus pembatas Arus MCB PHB KONTROL adalah PHB yang khusus di buat untuk menempatkan komponen – komponen utama maupun pengendali dari instalasi tenaga Gambar 3 Dicirikan 5. Adanya Peralatan Magnet kontaktor 6. Adanya tombol – tombol 7. Adanya lampu indicator a. alat- alat pengendalian lainnya 0 komentar Poskan Komentar Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan Poskan Komentar Atom Pendukung Teknik Elektro Arsip Blog  ► 2011 1 o ► Mei 1   ▼ 2010 15 o o o ► Oktober 3  Alat-alat pada instalasi berbagai macam bentuknya....  CARA KERJA GENERATOR  OSCILOSCOPE ► September 3  Media Pembelajaran SCR  Cara Kerja Relay  Animasi SCR ▼ Agustus 5  RPP MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA  RPP Merakit Perangkat Keras Komputer  RPP MEMASANG INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA  RPP INSTALASI LISTRIK DASAR  o  RPP PENGENDALI PERALATAN LISTRIK SECARA ELEKTRONIK... ► Maret 4  PROGRAM REMEDIAL PENGENDALI ELEKTRONIK SMK  RPP pengendali peralatan listrik menggunakan elekt...  BAGI-BAGI MODUL BUAT SMK TEKNIK LISTRIK AND ELEKTR...  RPP perakitan komputer ► 2008 1 o ► November 1  RPP Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Peralatan ... Mengenai Saya T. ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER Mohon maaf.. karena banyaknya permintaan RPP teknik elektro dari pengunjung, semua tidak dapat kami kirim ke email saudara. kami akan upload ke Blog/Kunjungi Lihat profil lengkapku Daftar Blog Saya  Suwaedi’s Weblog OSCILOSCOPE 8 bulan yang lalu Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi yang biasanya hanya terdiri dari saklar, lampu dan stop kontak. Instalasi penerangan ini merupakan salah satu mata kuliah awal yang bisanya diajarkan pada jurusan teknik elektro. Berikut adalah Contoh soal instalasi penerangan listrik beserta jawabannya !! Soal dan Jawaban Instalasi Penerangan Listrik!!! JAWABAN BENAR AKAN DIWARNAI DENGAN WARNA UNGU!!!Instalasi penerangan merupakan suatu instalasi dengan tidak adanya komponen motor listrik sehingga tidak adanya daya reaktif. Sebutkan kabel yang digunakan pada instalasi peneranganA. Fasa-Ground-PositifB. Positif-Negatif-GroundC. Fasa-Ground-NetralD. Positif-Negatif-FasaSalah satu komponen utama pada instalasi penerangan adalah lampu. Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan fasa dan netral, Apa yang akan terjadi pada lampu tsb ??A. MatiB. MenyalaC. TripD. Terjadi Short-CircuitSaat ini semua kabel instalasi penerangan pada rumah maupun gedung ditanamkan dalam tembok. Komponen yang digunakan untuk melindungi kabel listrik ketika ditanam dalam tembok adalah ?A. Rol IsolatorB. Pipa InstalasiC. LasdopD. Kotak SambungPerhatikat pernyataan berikut !1 Sebagai Pengaman2 Sebagai Penghambat3 Sebagai Pembangkit4 Sebagai Pembagi Diantara pernyataan diatas, manakah yang merupakan fungsi dari PHB ?A. 1 dan 3B. 2 dan 3C. 4 dan 1D. 4 dan 3Saklar merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengendalikan lampu. sambungan kabel dari saklar adalah ??A. Input Fasa - Output NetralB. Input Fasa - Output FasaC. Input Netral - Output FasaD. Input Fasa - Output GroundPada suatu instalasi penerangan, Apabila rating MCB cabang lebih besar dari rating MCB pusat apa yang akan terjadi ?A. MCB pusat tidak bekerjaB. Rangkaian bekerja secara optimalC. Terjadi KorsletingD. MCB TerbakarFungsi dari saklar tunggal adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan dan mematikan tiga lampuD. Menyalakan dan mematikan empat lampu Fungsi dari saklar seri adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan lampu di dua tempat yang berbedaD. Menyalakan tetapi tidak bosa mematikan lampu Fungsi dari saklar tukar atau saklar hotel adalah ?A. Menyalakan dan mematikan sebuah lampu B. Menyalakan dan mematikan dua lampu atau lebihC. Menyalakan lampu di dua tempat yang berbedaD. Menyalakan tetapi tidak bosa mematikan lampuApa perbedaan dari instalasi penerangan dan instalasi tenaga ?A. Pada instalasi penerangan terdapat motor listrik dan pada instalasi penerangan tidak terdapat motor listrikB. Pada instalasi penerangan tidak ada motor listrik sementara pada instalasi tenaga terdapat motor listrikC. Pada instalasi penerangan menimbulkan daya reaktif yang sangat besarD. Pada instalasi tenaga tidak adanya motor listrikSambungan kabel pada stop kontak yang memenuhi standar PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik adalah adalah ? A. Fasa dan NetralB. Fasa, Netral dan GroundC. Fasa dan GroundD. Netral dan GroundFungsi dari Grounding pada stop kontak adalah ?A. Melindungi pengguna dari kegagalan isolasi ketika menyambungkan perangkat ke stop Agar rangkaian listrik menjadi lebih kerenC. Agar peralatan dapat hidup sehingga membutuhkan sambungan groundingD. Agar instalasi terlihat rapi dan kokoh. Stop kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk ?A. Mengamankan instalasi listrikB. Menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik PLNC. Mengamankan instalasi dari korsletingD. Menghidupkan dan mematikan lampuMCB merupakan suatu alat yang digunakan untuk ?A. Mengamankan instalasi listrik ketika terjadi gangguan internal baik itu short-circuit ataupun beban berlebih Overload.B. Menghidupkan dan mematikan lampuC. Memanaskan rangkaianD. Melindungi kabel listrik ketika ditanamKetika kabel fasa dan netral bersentuhan pada suatu instalasi penerangan, Apa yang akan terjadi ??A. Hubung singkat / Short CircuitB. Instalasi akan berjalan dengan optimalC. Tidak berpengaruhD. Instalasi menjadi lebih amanJenis kabel yang biasa digunakan pada instalasi penerangan adalahA. NYA dan NYMB. AAACC. ACSRD. NYBYSuatu instalasi penerangan harus memenuhi syarat ?A. Aman dan HandalB. BagusC. RapiD. Bersih dan menawanSesuai dengan PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik warna selubung kabel grounding adalahA. HitamB. BiruC. Hijau strip KuningD. MerahSesuai dengan PUIL Panduan Umum Instalasi Listrik warna selubung kabel fasa adalahA. HitamB. BiruC. Hijau strip KuningD. MerahSuatu diagram pada instalasi penerangan yang menjelaskan tentang 1 Rating MCB pusat KWH Meter dan MCB cabang yang digunakan2 Jenis Kabel yang digunakan3 Ukuran Kabel yang digunakan4 Jumlah Beban5 Pembagian kelompok bebanPernyataan tsb adalah fungsi dari ?A. Diagram PHBB. Diagram PemipaanC. Diagram SituasiD. Diagram Satu GarisSuatu diagram yang menjelaskan tentang simulasi ketika sambungan kabel ditanam dalam tembok adalah ?A. Diagram PHBB. Diagram PemipaanC. Diagram SituasiD. Diagram Satu GarisSuatu denah yang menjelaskan tentang posisi rumah kita dengan saluran listrik PLN sehingga memudahkan instalatir dalam menghubungkan jaringan kabel PLN tsb ke rumah kita adalah pengertian dari ?A. Diagram PHBB. Denah SituasiC. Diagram SituasiD. Denah InstalasiSuatu diagram yang menjelaskan tentang sambungan kabel dari setiap komponen yang ada pada instalasi listrik dan diagram tsb hanya terdiri dari sebuah garis adalah ?A. Denah SituasiB. Diagram PemipaanC. Diagram PengawatanD. Diagram Satu GarisSuatu diagram yang menjelaskan tentang sambungan kabel dari setiap komponen yang ada pada instalasi listrik dan diagram tsb terdiri dari 2 garis fasa-netra atau 3 garis fasa-netral-ground adalah ?A. Denah SituasiB. Diagram PemipaanC. Diagram PengawatanD. Diagram Satu GarisSuatu komponen yang digunakan untuk melindungi sambungan kabel pada instalasi penerangan adalah ??A. Kotak SambungB. Pipa InstalasiC. Stop kontakD. SaklarSuatu alat yang digunakan oleh PLN untuk mengukur konsumsi energi listrik dan sekaligus pembatas arus adalah A. KWH Meter dan MCBB. MCB dan kabel GroundingC. Volt meter dan SekeringD. KWH meter dan SekeringBerdasarkan PUIL tahanan grounding minimum pada suatu instalasi penerangan adalah ?A. 5 ohm B. 0,01 ohmC. 3 ohmD. 10 ohmUntuk mengukur suatu tahanan listrik menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. AvoMeterD. Eart TesterUntuk mengukur suatu arus listrik menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. MultimeterD. Eart TesterUntuk mengukur suatu tahanan grounding pada suatu instalasi penerangan menggunakan alat ukur ?A. Volt MeterB. Tang AmpereC. MultimeterD. Eart TesterTERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG SEMOGA DAPAT MEMBANTU

komponen instalasi penerangan 3 fasa