Dengan kata lain, rahmah di dalam al-Qur’an berbicara mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan kasih sayang, kebaikan, anugerah dan rizki Allah terhadap segenap makhluk. Haidar Bagir menjelaskan bahwa mahabbah (cinta) dan rahmah (kasih sayang) memiliki perbedaan. Mahabbah adalah perasaan kecenderungan yang lahir dari kesempurnaan sesuatu. Hadiah keselamatan yang Allah berikan kepada kita juga dimulai dengan sebuah "perjalanan yang sangat panjang". Allah telah meninggalkan segala kemuliaan-Nya di surga untuk datang ke dunia yang gelap dan penuh kekotoran dosa. Ia menjelma menjadi manusia melalui Yesus Kristus (ay. 14) untuk kemudian menyusuri jalan penuh penderitaan menuju salib. Pribadi yang terlibat dalam korban keselamatan itu ialah Allah yang menjelma menjadi manusia. Hanya pribadi ini yang dapat menyebabkan keselamatan manusia. Lalu, mengapa Allah harus menjadi manusia? Alkitab menyatakan bahwa hukuman bagi dosa adalah maut, dan satu-satunya jalan mengatasi dosa adalah dengan korban darah dan kematian. Namun ternyata Allah, yang kepada-Nya mereka dengan tepat mengatribusikan sifat-sifat Ilahi dan transenden, menjelma menjadi daging dan diam bersama-sama dengan mereka (Yoh. 1:14). Hal ini sangat asing dan tidak bisa dimengerti. Allah dan manusia berbeda. Allah tidak seharusnya menjadi manusia. Sanggahan dan Penghiburan Allah Putera menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus demi menyelamatkan manusia. Yesus menyelamatkan, namun mengapa kita perlu diselamatkan? Alkitab menyatakan bahwa setiap manusia yang pernah hidup telah berdosa (Pengkhotbah 7:20; Roma 3:23). Berdosa adalah ketika manusia melakukan sesuatu, baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan yang mHw1B.

mengapa allah menjelma menjadi manusia