Anggarini Meytasari Eka (2020) USULAN MEMINIMASI KECACATAN PRODUK PADA PRODUKSI ROKOK FILTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA Studi Kasus : PT. SEMANGGI MAS SEJAHTERA. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Malang. Anggita, Dian (2020) DETERMINAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN KEPULAUAN MADURA 2010-2017.
UMRAHTanjung Pinang kunjungi Unja. Minggu, 10 Juli 2022 21:53. Sinar Mas vaksinasi ribuan karyawan. Selasa, 18 Mei 2021 12:57 WIB- Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong selain dilaksanakan di Marunda juga dilakukan di PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill di bawah naungan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.
AsiaPulp and Paper (APP) Sinar Mas melalui unit usahanya PT Wirakarya Sakti (WKS) tahun ini memperkuat sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan
Seiringberjalannya waktu bangsa indonesia memiliki usia yang cukup matang dalam usia kemerdekaannya. Hampir satu abad mengisi ruang kemerdekaan dari masa orde baru, menjelma menjadi masa reformasi kemudian menjadi negara demokrasi yang tetap berpegang teguh kepada pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika atau yang sering disebut empat pilar bangsa.
PemkabGarut usulkan 5.000 dosis vaksin PMK untuk domba. Sabtu, 30 Juli 2022 4:58. Pemerhati anak soroti kasus perkelahian pelajar SMK di Karimun. di Desa Tanjung Karitak Kecamatan Sepang, 5 Januari 2022 lalu. Saat itu garis besar hasil kesepakatan PBS segera memperbaiki ruas jalan Palangka Raya-Kuala Kurun di wilayah Gunung Mas, dan jangka
lrBhfsp. Kuala Tanjung Industrial Estate Kawasan Industri Kuala Tanjung merupakan bagian dari Pengembangan Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung. Saat ini sudah ada beberapa industri yang berada di kawasan antara lain industri pengolahan aluminium PT Inalum, pengolahan minyak goreng sania PT. Multimas Nabati Asahan, dan pengolahan minyak kelapa sawit PT. Domba Mas, PT. Dairi Prima, dan PT. AAA. Product and Service Consultant in Management Operation Division and Maintenance of Industrial Estate Development Services and Management of Industrial Estate Rental Services and Management of Industrial Estate Waste Treatment Services Procurement of Clean Water Treatment Plants Provision of Power Plants & Installations, Telephone Installations,and Other Facilities Needed to Support Management of Industrial Estate Logistic Activities Segment Target and Value Proposition Pure aluminium could be used directly for different industries Inalum is the major producer of alumunium raw materials which is Ingot Trade flow will increase because of development, leading to higher GDP The final product used by multiple industries such as fertilizer, oil, paper and wood products More than 150 products resulted from palm oil will give significant impact to economy High attractiveness due to underdeveloped downstream and high demand both global and Indonesia especially industrial rubber Rubber products are highly used in various kind of industries Exsisted aluminium facilities in the region High demand of iron and steel products Access to raw materials from Kalimantan or nearby import Indonesia cement demand expected to highly increase in average to 10% Rebound cement demand in industrialized market such as US & western further spur sales High integration with various industries such as rubber, plastic, textile, chemical, aluminium and iron steel Labor intensive process; high employment opportunities Large access and supply to livestock, plantation, and fisheries Limited of F&B downstream industries in the province and Sumatra yet high growth of demand, will create sizeable amount of market Tire manufacturing listed as one of labor-intensive industry High integration with natural rubber, synthetic, chemical, plastic and recycling industries One of the Indonesia labor-intensive industry reaching to from total manufacture worker Footwear industry gives significant impact to Indonesian export Masterplan of Kuala Tanjung Industrial Estate
Jakarta ANTARA News - Manajemen PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk tengah memastikan fasilitas-fasilitas di pabrik oleokimia yang diakuisisinya dari Domba Mas dan mengharapkan pabrik itu sudah bisa beroperasi komersial sebelum akhir tahun tekhnis Bakrie Sumatera Plantations sudah berada di lokasi pabrik, yakni Kuala Tanjung dan Tanjung Morawa di Sumatera Utara sejak Juni lalu, untuk memastikan pabrik fatty alcohol dan fatty acid di sana dapat berjalan baik sesuai target."Maklum, pabrik-pabrik milik Domba Mas di sana sudah lama sekali mangkrak, tidak beroperasi. Sekarang ini tim teknis dan tim produksi kita sedang melakukan technical assasment dan persiapan produksi di sana," kata Direktur Bakrie Sumatera Plantations M Iqbal Zainuddin di Jakarta, Rabu. Technical assasment dan persiapan itu kemungkinan akan memakan waktu 2 bulan. "Semua kita periksa satu per satu. Kita harus tahu, apa saja yang masih diperlukan agar bisa segera running. Mudah-mudahan pabrik kita di Tanjung Morawa sudah bisa mulai running dan berproduksi komersial akhir September 2010 ini. Yang di Kuala Tanjung kita tergetkan bisa running paling lambat November mendatang," katanya kepada wartawan. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk melalui anak perusahaannya, PT Nibung Arthamulia NAM belum lama ini telah menandatangani shares purchase agreement SPA transaksi akuisisi atas saham-saham 6 perusahaan milik Group Domba Mas yang bergerak di bidang oleokimia. Enam perusahaan Group Domba Mas dimaksud meliputi PT Domas Agrointi Prima DAP, PT Sawitmas Agro Perkasa SMAP, PT Sarana Industama Perkasa SIP, PT Flora Sawita Chemindo FSC, PT Domas Agrointi Perkasa DAIP, dan PT Domas Sawitinti Perdana DSIP. Selain itu, Bakrie Sumatera Plantations juga telah menandatangani SPA transaksi akuisisi 100 persen atas tiga perusahaan perkebunan, PT Monrad Intan Barakat, PT Julang Oca Permana, dan PT Citalaras Cipta Indonesia. Monrad Intan Barakat merupakan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan, sedangkan Julang Oca Permana adalah perusahaan perkebunan karet di Bengkulu, dan Citalaras Cipta Indonesia, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Barat. Menurut Iqbal, pabrik-pabrik oleokimia di Kuala Tanjung terdiri dari pabrik yang memproduksi fatty acid dan fatty alcohol, serta pabrik pengolahan palm kernel dan minyak goreng. Dua unit pabrik fatty acid di sana akan mampu memproduksi sedikitnya 550 ton per hari, sementara pabrik pengolahan palm kernel memiliki kapasitas produksi 500 ton per hari dan pabrik minyak goreng berkapasitas produksi hingga ton per hari. Pabrik fatty acid yang berada di Tanjung Morawa, menurut Iqbal, memiliki kapasitas produksi 165 ton per hari. "Jadi, kapasitas produksi seluruhnya di Tanjung Morawa akan mencapai ton fatty acid per tahun, dan ton fatty alcohol dari lokasi pabrik di Kuala Tanjung dan Tanjung Morawa. Produksi fatty acid nantinya akan diolah menjadi fatty alcohol, bahan baku utama untuk berbagai industri, terutama industri deterjen," katanya. Pabrik-pabrik di Kuala Tanjung dan Tanjung Morawa tersebut juga menghasilkan beberapa produk sampingan, yakni glycerin sebagai produk sampingan dari fatty acid, dan stearin sebagai produk sampingan dari olein. "Semua produk tersebut sudah ada pembelinya, salah satunya Procter & Gamble atau P&G yang akan membeli produk-produk fatty alcohol, fatty acid dan glycerin. Sebagian lagi akan kita pasarkan di dalam negeri," katanya. Dijelaskan oleh Iqbal, industri oleokimia milik PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk di Sumatera Utara tersebut nantinya akan menjadi salah satu industri oleokimia terintegrasi yang terbesar di Indonesia. "Dengan selesainya proyek dan mulai berproduksinya pabrik-pabrik produk hilir dari minyak sawit mentah crude palm oil, CPO tersebut, sekaligus menandakan awal yang baru bagi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Sekarang kami sudah menjadi perusahaan agribisnis yang holistik dan terintegrasi dari hulu ke hilir," ujar Iqbal. Terus Dibenahi Sekretaris Perusahaan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, Fitri Barnas menjelaskan, beberapa perusahaan perkebunan lain yang baru diambilalih oleh PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, juga terus dibenahi agar dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik dibanding sebelumnya. PT Monrad Intan Barakat di Kalimantan Selatan misalnya, terus berbenah untuk meningkatkan produksi. Perusahaan ini memiliki dua areal perkebunan, yakni kebun Limamar dengan luas 5000 hektar dan hektar di kabupaten Banjar. "Kami di PT Monrad sekarang sedang bergiat untuk merencanakan penanaman dan penyisipan yang akan dimulai tahun 2011, dengan menggunakan benih unggul asal Costa Rica. Kami sudah mulai menyemainya sebanyak kecambah. Dengan menggunakan varietas unggul ini diharapkan akan dihasilkan produk-produk yang jauh lebih baik. Hasilnya akan lebih optimal," kata Bermansya Sinaga, Business Unit Head PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Unit Kalsel. PT Julang Oca Permana yang bergerak di bidang perkebunan karet, saat ini memiliki total luas lahan sekitar hektar. "Produksi karet dari kebun PT Julang Oca Permana juga cenderung membaik setelah kita benahi," kata Darwin Daud, Business Unit Head PT PT Bakrie Sumatera Unit Bengkulu, Darwin Daud. Produksi karet PT Julang Oca Permana sepanjang semester pertama 2010 ini telah mencapai kilogram, jauh melebihi target produksi yang ditetapkan, yakni sebesar kilogram. "Melebih 131,5% dari target," katanya. Demikian juga dengan PT Citalaras Cipta Indonesia, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang baru saja diakuisisi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, juga berhasil mencatatkan kinerja yang cenderung membaik. "Produksi PT CCI selama semester pertama 2010 sudah 17,2% di atas target," kata Eddy Sukamto, Business Unit Head PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Unit Sumbar.ANT/S026Editor Suryanto COPYRIGHT © ANTARA 2010
Batu Bara, Polres Batu Bara melalui Sat Reskrim tengah melakukan penyelidikan terkait kebakaran di pabrik PT Domba Mas Kuala Tanjung di Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras Batu Bara Sumatera Utara. Kapolres Batu Bara AKBP Jose DC Fernandes melalui Kasi Humas Iptu Ahmad Fahmi membenarkan penyelidikan tersebut, Sabtu 14/5/22. Disebutkan Fahmi, Sat Reskrim Polres Batu Bara telah memanggil dan memeriksa dua orang karyawan PT. Domba Mas Kuala Tanjung. Baca jugaPabrik Pengolahan Wood Pellet di Paya Pasir Sergai Terbakar Peristiwa kebakaran tersebut terjadi Kamis 12/5/22 sekira pukul WIB dan sempat menggegerkan para pekerja serta warga di sekitar perusahaan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut namun belum diketahui nilai kerugian materi akibat kebakaran. Warga menduga, kebakaran terjadi karena kurangnya sistim keamanan perusahaan bila terjadi kebakaran. Padahal, lanjut warga, perusahaan tersebut yang memproduksi fatty acid dan fatty alcohol, pengolahan palm kernel dan minyak goreng, sangat rentan dan berbahaya jika lengah karena dapat menyebabkan terjadinya ledakan fatal. Saksi mata, Samsul warga setempat yang sempat merekam kejadian kebakaran tersebut menuturkan kepada wartawan bahwa kebakaran terjadi sekira pukul WIB. Samsul menjelaskan sempat melihat jilatan api dengan asap pekat mencapai sekitar puluhan meter naik ke atas. Namun Samsul tidak dapat memastikan lokasi tepatnya terjadi kebakaran karena warga tidak di perbolehkan merekam lebih dekat. “Api sempat membumbung tinggi naik keatas, asapnya pekat hitam,” ungkap Samsul. Jumat 13/5/22. Saksi mata lain, Syarifuddin 40, juga warga setempat mengaku sangat khawatir atas peristiwa tersebut. “Saya melihat puluhan karyawan berusaha menyelamatkan diri. Sempat terdengar teriakan menyebut ada tabung alkohol yang bocor dan terbakar,” bebernya. Saksi mata juga menyebutkan tidak lama kemudian mobil Pemadam Kebakaran Damkar dari PT Multi Mas dan PT Inalum datang melakukan pemadaman. Warga berharap pihak kepolisian melakukan penyelidikan, agar pihak perusahaan memperhatikan dampak keamanan bagi warga sekitar apabila terjadi hal serupa. Wartawan yang bermaksud melakukan konfirmasi menemui jalan buntu. Sempat dilakukan penelusuran, hendak meminta keterangan kepada pihak Perusahan, sayangnya pihak perusahaan tidak satu pun yang mau memberikan keterangan. “Tadi sudah kita sampaikan kepada pak Sunaryo, nanti beliau akan menghubungi bapak, saat ini beliau sedang ada urusan,” sebut Ayub, salah seorang Satpam PT Domba Mas. Baca jugaPabrik Pakaian Terbakar Di Mesir, 20 Tewas Kemudian saat di hubungi Via Whatsapp, Sunaryo salah satu karyawan sama sekali tidak memberikan jawaban. Berdasarkan informasi yang dihimpun, PT Domba Mas Kuala Tanjung memproduksi fatty acid yang akan diolah menjadi fatty alcohol, bahan baku utama untuk berbagai industri terutama industri deterjen. Pabrik PT Domba Mas memiliki dua unit pabrik fatty acid berkapasitas 550 ton perhari. Pabrik palm kernel memiliki kapasitas 500 ton perhari dan pabrik minyak goreng berkapasitas produksi hingga ton per hari. Disebut-sebut juga pabrik PT Domba Mas Kuala Tanjung ke depan akan memiliki fasilitas pengolahan oleochemical yang akan menjadi terbesar di Indonesia dan berada dalam satu area dan memiliki standar kualitas tinggi. ebson/hm06
Kawasan Industri Kuala Tanjung Kawasan Industri Kuala Tanjung merupakan bagian dari Pengembangan Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung. Saat ini sudah ada beberapa industri yang berada di kawasan antara lain industri pengolahan aluminium PT Inalum, pengolahan minyak goreng sania PT. Multimas Nabati Asahan, dan pengolahan minyak kelapa sawit PT. Domba Mas, PT. Dairi Prima, dan PT. AAA. Produk dan Layanan Konsultan Bidang Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Kawasan Industri Jasa Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Industri Jasa Penyewaan dan Pengelolaan Kawasan Industri Jasa Pengolahan Limbah Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Bersih Penyediaan Pembangkit & Instalasi Listrik, Instalasi Telepon, dan Sarana Lainnya yang Diperlukan Dalam Menunjang Pengelolaan Kawasan Industri Kegiatan logistik Target Segmen dan Nilai Tambahan Aluminium murni dapat digunakan langsung untuk berbagai industri Inalum adalah produsen utama bahan baku aluminium yaitu Ingot Arus perdagangan akan meningkat karena pembangunan, yang mengarah ke PDB yang lebih tinggi Produk akhir yang digunakan oleh berbagai industri seperti pupuk, minyak, kertas dan produk kayu Lebih dari 150 produk yang dihasilkan dari kelapa sawit akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Daya tarik tinggi karena hilirisasi yang kurang berkembang dan permintaan yang tinggi baik dari global dan Indonesia terutama industri karet Produk karet sangat digunakan dalam berbagai jenis industri Fasilitas aluminium yang ada di wilayah tersebut Tingginya permintaan produk besi dan baja Akses ke bahan baku dari Kalimantan atau impor terdekat Permintaan semen Indonesia diperkirakan akan sangat meningkat rata-rata hingga 10% Siklus pasar di industri semen seperti Amerika & Eropa memacu penjualan lebih lanjut Integrasi tinggi dengan berbagai industri seperti karet, plastik, tekstil, kimia, aluminium dan baja besi Proses padat karya; peluang kerja yang tinggi Akses dan pasokan besar ke peternakan, perkebunan, dan perikanan Terbatasnya industri hilir Makanan & Minuman di provinsi dan Sumatra namun pertumbuhan permintaan yang tinggi, akan menciptakan jumlah pasar yang cukup besar Pabrik ban terdaftar sebagai salah satu industri padat karya Integrasi tinggi dengan industri karet alam, sintetis, kimia, plastik, dan daur ulang Salah satu industri padat karya Indonesia mencapai 4,2% dari total pekerja manufaktur Industri alas kaki memberi dampak signifikan bagi ekspor Indonesia Masterplan Kawasan Industri Kuala Tanjung
JAKARTA, Oct 24 Reuters - Plantation firm PT Bakrie Sumatera Plantations has signed a $180 million loan agreement with Indonesia's biggest lender, PT Bank Mandiri to take over the debt and assets of Domba Mas Group, a Mandiri director said on deal marked the first successful attempt by Mandiri this year to retrieve bad loans from of some its big creditors, which include oleochemical and palm oil products producer Domba Mas as well as state-owned airline Garuda lender aims to recoup around 1 trillion rupiah $ million and, in turn, improve its agreement also gives the Bakrie group, the plantation firm’s parent company and one of Indonesia’s most politically connected business empires, control over one of the country’s few oleochemical Sumatra has agreed to take over Domba Mas’ debt through a debt restructuring scheme with tenure starting from 18 months to seven years, with a commercial interest rate, Thomas Arifin, Bank Mandiri’s director for treasury, financial institutions and special asset management, said in a Mas’ total debt rose to $320 million since 2005 but the group managed to pay off some of its debt by the end of Mas specialises in oleochemical and palm oil products and mainly operates in North Sumatera province, with its most prized asset a plant in Kuala are derived from biological oils or fats and are largely used to produce bio-diesel and cosmetics.$1 = 8,935 rupiahReporting by Fathiya Dahrul; Writing by Janeman Latul; Editing by Sunanda Creagh and Miral Fahmyfor-phone-onlyfor-tablet-portrait-upfor-tablet-landscape-upfor-desktop-upfor-wide-desktop-up
pt domba mas kuala tanjung